Sedarkah Kita....Hari ini berlaku Gerhana Matahari ? 
Gerhana Matahari merupakan fenomena alam yang berada dibawah kehendak Allah Subhana huwata alla .Oleh itu, sebagai seorang muslim, kita harus yakin bahawa ianya adalah sebagian dari "qauniyah Allah" yang ditunjukkan kepada manusia agar semakin percaya dan yakin akan 
kebesaran-Nya. Seluruh alam dan segala isinya adalah sebagian dari tanda-tanda 
kebesaranNYA.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
  
وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ 
وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ 
وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ 
تَعْبُدُونَ   
”Dan diantara tanda-tanda 
kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kaliann 
sujud (menyembah) matahari maupun bulan, tapi bersujudlah kepada Allah 
yang menciptakannya, jika memang kalian beribadah hanya kepada-Nya.” (Surah Fushshilat: ayat 37)
  
Hikmahnya; 
Allah menjadikannya sebagai perimgatan agar 
hamba-hamba-Nya takut kepada-Nya. Maka takkala terjadi gerhana hendaklah
 umat manusia segera ingat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan segera menyadari bahawa Allah Subhanahu wa ta’ala sedang mengingatkan kelalaian manusia dengan ancaman azab-Nya. Jadikan, peristiwa gerhana matahari boleh memberi nilai tambah "Value Added" dalam keimanan kita, 
bukan hanya menyaksikan kejadiannya sahaja tanpa mengambil pengajaranya. 
Firman Allah:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ 
قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا 
وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang apabila 
disebutkan nama Allah maka bergetarlah hati mereka. Apabila dibacakan 
kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah keimanan mereka. Dan 
mereka hanya bertawakal kepada Rabb mereka.” (QS. Al-Anfal: 2)
Az-Zajaj mengatakan, “Maksudnya, apabila disebutkan tentang kebesaran
 dan kekuasaan-Nya dan ancaman hukuman yang akan ditimpakan kepada 
orang-orang yang durhaka kepada-Nya maka hati mereka pun merasa takut.” 
(lihat Zaadul Masir, hal. 540)
  | 
| Gambar Yang Memerang ambil Pagi Tadi, 8.20 pagi pada 9 Mac 2016.  | 
  | 
  | 
Sesuai dengan peristiwa Gerhana Matahari terjadi antara 
pagi-siang (sesuai zona waktu), maka beberapa perkara kita boleh
 lakukan:
Pertama, berdzikir, mengingat Allah akan kebesaran-Nya, memantapkan hati seraya memuji kebesaran-Nya dengan 
mengucapkan Takbir “Allahu Kabar”.
Tentang hal ini para ‘ulama mengatakan bahwa takbir saat gerhana 
bukan seperti takbiran pada hari raya. Tetapi mengagungkan Allah seraya 
bertakbir dengan suara lirih atau pelan.
Kedua, mengerjakan sholat Kusuf atau Khusuf (Gerhana) sebanyak 2 rakaat. Dianjurkan dilaksanakan secara berjama’ah, dilaksanakan di dalam masjid, tanpa azan dan iqamat.
Tatacara pelaksanaan Shalat Gerhana berjumlah dua raka’at, empat kali rukuk (dalam dua raka’at) 
Dari ’Aisyah radhiyallahu ’anha, beliau mengatakan,
أنَّ الشَّمس خَسَفَتْ عَلَى عَهْدِ رَسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، 
فَبَعَثَ مُنَادياً يُنَادِي: الصلاَةَ جَامِعَة، فَاجتَمَعُوا. 
وَتَقَدَّمَ فَكَبرَّ وَصلَّى أربَعَ رَكَعَاتٍ في ركعَتَين وَأربعَ 
سَجَدَاتٍ.
“Aisyah radhiyallahu ‘anha megatakan bahwa pada zaman Nabi 
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari. Beliau 
lalu mengutus seseorang untuk memanggil jama’ah dengan: ‘ASH SHALATU 
JAMI’AH’ (mari kita lakukan shalat berjama’ah). Orang-orang lantas 
berkumpul. Nabi lalu bangun dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali 
ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at.” (HR. Muslim no. 901)
Semoga dengan terjadi fenomena Gerhana Matahari ini mari kita mengajak seluruh ahli
keluarga kita, anak-anak kita, kaum kerabat kita dan masyarakat sekitar kita agar untuk bersama-sama takut kepada Allah perbanyakkan berdzikrir, berdo’a, 
bertakbir, dan bersedekah. Sesungguhnya, alam ini sudah tua, alam ini sudah dipenghujungnya. Hari Kiamat itu pasti tiba. Janji ALLAH itu PASTI.
Nasihatku;
 
Saudaraku, takutlah dengan fenomena alami
 ini. Sikap yang tepat ketika fenomena gerhana ini adalah takut, 
khuwatir akan terjadi hari kiamat. Bukan kebiasaan orang seperti 
kebiasaan orang zaman sekarang ini yang hanya ingin menyaksikan peristiwa 
gerhana sebagai fenomena alam tanpa mahu 
mengindahkan tuntutan dan ajakan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam. Siapa tahu dan sedar lah peristiwa ini adalah tanda datangnya bencana 
atau azab, atau tanda semakin dekatnya hari kiamat. Lihatlah dengan mata hati dengan penuh keinsafan akan kekuasaan NYA dan azab ALLAH itu sangat pedih. 
Wallahu a’lam bish shawab....